Jakarta - Gugusan kepulauan Raja Ampat di Papua Barat sangat
mahsyur namanya di kalangan wisatawan. Selain bentang alamnya yang
indah, selama ini Raja Ampat dikenal cukup aman untuk berwisata.
Namun,
tiba-tiba ada kejadian seorang turis asal Rusia Sergey Lykhvar (37)
yang tewas diserang buaya saat sedang snorkeling. Kadis Kebudayaan dan
Pariwisata Kabupaten Raja Ampat, Yusdi N Lamatenggo menyatakan, kejadian
tersebut murni kecelakaan dan baru pertama kali terjadi. Ada faktor
human error dalam kejadian itu.
"Pertama gini, seluruh Indonesia
ada habitatnya hewan-hewan buas ya. Wisatawan harus didampingi guide
lokal, kalau tidak ya tidak bisa. Di Raja Ampat harus didampingi oleh
orang lokal," kata Yusdi saat berbincang dengan detikcom, Minggu
(3/4/2016).
Yusdi menjelaskan, kejadian wisatawan diserang buaya
baru kali ini terjadi. Hal tersebut bisa terjadi karena saat snorkeling
di Pulau Manyaifun, Sergey tidak menaati aturan untuk didampingi guide
lokal. Padahal, Sergey belum paham keadaan alam di sekitar Pulau
Manyaifun.
"Kejadiannya kan mereka kan tidak tahu kondisi Raja Ampat. Selama ini tidak pernah ada kejadian serangan," jelasnya.
"Himbauan kita untuk seluruh wisatawan didampingi guide lokal. Selama didampingi guide lokal, kita jamin tetap aman," tegasnya.
Pulau
Manyaifun tempat Sergey snorkeling berada 60 mil dari Kota Raja Ampat.
Di salah satu sisi Pulau Manyaifun memang terdapat hutan mangrove yang
biasanya menjadi habitat buaya. Sebelumnya, menurut Kapolres Raja Ampat
AKBP Erfie Mahit sebenarnya Sergey sudah dilarang snorkeling di Pulau
Manyaifun apalagi tanpa didampingi guide. Namun, WN Rusia itu tetap
melakukan snorkeling di Manyaifun.


No comments:
Post a Comment